Tuesday, May 31, 2005

Cintaku mati pada batang akasia

Burung gereja menangis
ranting tempatnya berpijak patah
meski tubuhnya tak sekekar elang
atau seberat cendrawasih

awan putih menghitam
terpanggang sinar bulan
kata orang, redup diantara gemintang
tapi tetep membakar hingga legam

perawan itu
menekur diri di ambang pintu
ketika sore beranjak naik

tak hiraukan semua larangan
perawan pantang manangis di ambang pintu
menjelang magrib
pamali!

dia memikirkan aku
entah kali ke berapa aku tak jelas
kata-kata tak lagi bisa sesejuk embun pagi
pada gulungan daun pisang di ladang

aku putuskan pergi
seperti layang-layang yang terkoyak
tercabik ranting akasia
biar badan ini saja luka...
tapi kau hanya menangis dan bisa
cari yang lebih perkasa

burung gereja mengepak sayap
akasia mati di ujung tahun ini
pelepah pisang meranggas
bulan membakar awan

dan aku mati pada cantigi
dipuncak -puncak tertinggi

***
akhir may...penghabisan kasih
*******

Keinginan

Kalian pernah di kelilingi sama bangkai berjalan?

Beberapa hari ini, gw ngalamin.
mereka sih normal-normal aja, pake baju, ngobrol
makan minum layaknya seperti manusia.
tapi mereka itu sadis...

Mereka nggak ngegigit,
tapi kalo ngoceh...sumpah...
mungin menara eifel ja bisa roboh cuman dengan satu
katanya.

tapi tetep aja mereka bau.
bau busuk yang keluar dari setiap pori-pori
dan keringat yang keluar dari tubuh mereka

malahan setiap mereka jalan
mulutnya menebar aroma kematian yang entah apa
dan bagaimana menamakannya

mayat-mayat itu hidup disekitar gw
terus, gimana caranya gw menghindar
sedang mereka mendekar solah mereka itu malaikat.!

Gw ngeri ,
banget...

dengkul lemes...mulut mao muntah..
waks..