Bosan Dan Hempaskan
Bukan kita saja yang bosan
akan retakan hati yang makin lebar
dan jalan panjang yang tak berujung
memaksa separuh nurani terkikis
Jendela kamar saja menangis
karena setiap hari berbuka tertutup
hanya dilewati udara sejuk
tanpa benar-benar bisa merasakan nikmatnya
Coba dustai dulu hati
bahwa sendiri itu lebih baik
meski sepi menyergap segala penjuru jiwa
dan hening menghianati tiap bening syaraf
Kemudian lemparkan
tindih dengan batu gunung dari sana
hingga kita benar-benar rindu
Kemudian tanyakan dengan sadar
apakah masih ada cinta pada urutan pertama
Jangan marah, jika camar tak lagi terbang
menyampaikan salam damai
diganti merpati
Hutan adalah kehidupan tanpa batas
dunia tanpa keindahan adalah karma
dan kita berdua tejebak di tengahnya
hingga cinta muncul pada urutan paling nista
0 Comments:
Post a Comment
<< Home