Tuesday, September 27, 2005

Bosan Dan Hempaskan

Bukan kita saja yang bosan
akan retakan hati yang makin lebar
dan jalan panjang yang tak berujung
memaksa separuh nurani terkikis

Jendela kamar saja menangis
karena setiap hari berbuka tertutup
hanya dilewati udara sejuk
tanpa benar-benar bisa merasakan nikmatnya

Coba dustai dulu hati
bahwa sendiri itu lebih baik
meski sepi menyergap segala penjuru jiwa
dan hening menghianati tiap bening syaraf

Kemudian lemparkan
tindih dengan batu gunung dari sana
hingga kita benar-benar rindu

Kemudian tanyakan dengan sadar
apakah masih ada cinta pada urutan pertama

Jangan marah, jika camar tak lagi terbang
menyampaikan salam damai
diganti merpati

Hutan adalah kehidupan tanpa batas
dunia tanpa keindahan adalah karma
dan kita berdua tejebak di tengahnya
hingga cinta muncul pada urutan paling nista

0 Comments:

Post a Comment

<< Home