Monday, August 22, 2005

Kebebasan..

Dua rentetan senjata membahana di udara
malam masih belum setengahnya berjalan
manusia setengah lemah pulang
entah kerumah siapa

Hatinya gundah
apakah marahnya masih di hitung hari ini
dan caciannya masih di hitung juga
entahlah

Hati menangis pada gagang telepon dingin
tapi air mata tak bisa mengaliri pipi

Ada seokor Nazar mengoak
menggerogoti tulang-tulang padang pasir
setengah mengeluh sebab
tak ada daging tersisa dari bangkai ini

Marah kah saudara melihat itu?

0 Comments:

Post a Comment

<< Home