Monday, March 27, 2006

BONGKENG DAN ANGELINA JOULIE - WOW…NAEK GUNUNG NIH!- PART II

Jadilah pekerjaan yang paling dibenci terjadi lagi malam ini. Padahal, Bongkeng sudah berjanji untuk tidak akan merayu motor kesayangannya itu, kecuali kalo emang kepaksa banget. Itupun kalo bukan masalah tekor minum atau ganti bodylotion atau vitamin. Wah, bisa- bisa ngamuk nih, pikrinya. Kemudian dia mencari cara untuk merayu Angel. Hingga jalan buntu membentur didepannya. Membentuk sebuah dinding keras tak berujung.

“ nJel? Gua mo ngajak orang boleh nggak?”
“ Hah? Katanya mo kencan bedua, kok si boss tiba-tiba mao ngajak orang?” Angel kebingungan.
“ Anu….ngggg…anu…itu,” Bongkeng gugup.
“ Anu nya siapa boss? Itu nya siapa?” Angel tertawa ngakak. Aneh meihat tingkah yang membingungkan dari seorang yang selalu aja nampak gagah, tanpa cela, “ Ya, sudah nggak apa-apa. Lagian kalo bertiga kan kita jadi tambah rame,?” lanjutnya kemudian.

Masih setengah sadar Bongkeng berdiri dari kursinya. Memandang lekat-lekat pada wajah kekasihnya yang selalu setia menemaninya. Tanpa pernah mengeluh menggandeng nya ke setiap tempat yang dia kunjungi. Berbagi dan bercerita bersama.

Sampe-sampe, tanpa sadar, dia ngeces. Banyak banget. Melebihi derasnya air di pancuran depan kalo lagi hujan.

“ Bos! Apa-apaan sih. Basah semua nih body gua!”
Angel marah-marah.

“ Eh, iya maaf!” Bongkeng menghujami motor tercintanya daengan sejuta ciuman. Membelai lebut, dan berjingkrakan dalam hati. Senang. Akhirnya. Dan dia berlari ke kamar mandi saking gembiranya.

Malam membelah dengan cepat. Mendekap kehidupan seperti labirin besar dan gelap. Tanpa celah serdikitpun untuk bisa berkelit. Dan ada satu bagianpun yang bisa menghindar.

Bongekng memacu sepeda motornya dengan sedang, Menikmati hembusan angin, yang sepoy-sepoy tercipta akibat udara yang terbelah oleh laju Angelina Joulie. Mulutnya bersiulkan sebuah nyanyian pendek dari penyanyi favoritnya. Katon Bagaskara.

Kau mainkan untuk ku
Sebuah lagu, tetang negeri diawan
Dimana kedamaian, menjadi istananya
Dan kini
Tengah kau bawa, aku menuju kesana

“ Boss lagi seneng yah? “ Agelina Joulie membuka pertanyaan.
“ Nggak! Biasa aja. Kenapa emang?”
“ Nyanyi mulu!”
“ Lah, emang kalo orang nyanyi kudu harus senang. Di India, kalo lu nonton film India, juga kalo sedih nyanyi. Lagian lu usil amat sih, gak bisa liat gua seneng,”
“ Hahahha…ngambek!”

Dan sebuah cubitan kecil bersarang di jok samping Angelina Joulie. Yang membuat ia harus membuat sebuah manufer hebat. Dia tahu, kode itu artinya untuk ngebut. Membalah Jakarta yang seolah tidak pernah terlelap. Melenakan siapa saja yang berebut rejeki.

Eh, padahal rejeki mah, gak usah berebut juga dah di kasih dari sananya yah?

0 Comments:

Post a Comment

<< Home