Friday, October 08, 2004

Bodogol dan yang terbuang

Dari atas jembatan berpayung embun
menatap sepasang mata bening
menyibak senyum yang tertutup dingin pagi
dan perut yang kelaparan

Mata itu
berkelebat menawan disela-sela rimbun pohon
beradu sayu dengan tatapan elang jawa
tapi pasti lebih elok kurasa

Jangan bohongi dirimu
wahai perempuan bermata sayu

Aku tahu pada dasar hatimu kau titipka sejuta gundah
berkejaran keluar dari dalam kepala
untuk kau tumpahkan pada ku
yang kau tahu menunggu

Kata hatiku jangan dekati
kata jiwaku, dia mengerti
kata sanubariku, biar waktu yang menari
membelai hati sang pencinta sejati

mata itu
mengisi tiap waktu senggang ku
mengisahkan peristiwa terindah dalam hidupku
di Bodogol
ada hati terbuang
pecah
dan porak poranda
yang hendak kususun ulang
agar jadi indah

******************
yang terbuang
dari Bodogol
******************

0 Comments:

Post a Comment

<< Home