Pinus
pada dinding-dindingnya aku bersandar
biarkan angin sore menyapa
menebar semerbak wangi hutan
yang terangkum dalam aroma nafas
ketika bisikan itu lirih membuai
kegelisahan yang tertunda
hingga malam tak bersisa
pekatnya membuyar di terjang gelombang surya
aku bahagia
berlari mengejar seribu mimpi
mengukir pelangi
menyulam benang sutra
menjadi sebuah mahligai
bukan fatamorgana
dibatang-batang pinus itu
semalam mimpi kita melebur
harapan yang terpendam
gelisah yang membuncah
melepas setiap gundah jadi nyata
kelak
aku akan ukirkan prasasti buat kita
dan pada masa nya kita kembali lagi kesini
kau akan tersenyum dan berkata
"aku bangga jadi milikmu"
--pinus--